Museum Antonio Blanco

Museum Blanco merupakan sebuah museum yang berdiri diatas tanah pemberian Raja Puri Saren Ubud sebagai penghargaan atas hasil karya seni lukis yang telah dibuat Antonio Blanco selama beliau tinggal di Bali. Dalam museum ini  akan terlihat jelas kemampuan sang maestro menggambarkan keindahan seorang wanita. Museum ini terletak di atas bukit tepi sungai Campuan Ubud, Gianyar Bali.
Halaman museum tertata dengan rapi dan asri, lengkap dengan koleksi burung-burung jenis golden macaw dan kakak tua hal ini menjadikan suatu pemandangan yang menarik bagi wisatawan yang datang.Jika anda akan memasuki museum,anda akan melewati gerbang yang besar serta menaiki anak tangga yang di kedua sisinya terdapat relief ular naga. Sesampainya di dalam, perjalanan menikmati lukisan dimulai dengan iringan musik opera klasik yang lembut sehingga membuat suasana berubah menjadi sangat romantis. Adapun sebagian besar lukisan-lukisan hasil karya sang maestro bertemakan wanita yang bertelanjang dada dengan estetisme yang tinggi  sehingga tidak terkesan pornografi. Salah satu wanita yang dijadikan objek lukisan oleh Antonio Blanco adalah seorang penari Bali Ni Ronji, yaitu istri sang Maestro sendiri.
Kebiasaan wanita Bali yang bekerja keras dan berjalan jauh dengan tangan terangkat memegang panggulan di atas kepala menjadikan bentuk payudara wanita Bali indah, sehingga berdasarkan hal ini pula Antonio Blanco terinspirasi untuk menulis sebuah artikel yang berjudul “Bali-a-Breast”. Lukisan sang Maestro yang sangat menjunjung keindahan bentuk tubuh wanita itulah yang menarik perhatian banyak kalangan mulai dari Soekarno, Mick Jagger, Jacko sampai Raja Spanyol pun memberikan gelar ‘Don’ di depan nama Antonio Blanco.
Museum ini dibuat karena keinginan sang Maestro untuk mengabadikan semua semua hasil karyanya, namun sebelum diresmikannya museum ini Antonio Blanco meninggal dunia. Impian ini diteruskan oleh putranya bernama Mario Blanco yang mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang pelukis. Museum Blanco saat ini terbuka untuk umum, mempublikasikan seni dan karya lukisan sang Maestro juga sebagai tempat Mario bekerja.
Untuk kenyamanan pengunjung, pihak museum menyediakan beberapa fasilitas pendukung yaitu: taman burung, teater mini, galeri, toko souvenir, restaurant, toilet serta area parkir yang memadai.
Apabila anda tertarik ingin mengunjungi Museum Blanco ini, anda hanya memerlukan waktu kira-kira 45 menit dari Kota Denpasar dengan jarak tempuh lebih kurang 25 km.
Hadirnya Museum Blanco menambah daya tarik pariwisata pulau Dewata, Bali. Maka pantas kiranya museum ini dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata bila berlibur ke Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Copy Right Angga Pamungkas Support by WMC